Senin, 12 November 2012

karya tulis indah abad ke 22

Debu di ABAD 22 nanti akan semakin membeku. Bumi akan mulai protes dengan keadaan alam ini yang semakin memprihatinkan. Sang anak tak mampu lagi menangis. Dada mereka sesak, saking banyaknya debu yang memenuhi rongga dada imut mereka. Bahkan, di ABAD 22 nanti diperkirakan tak ada lagi angkutan umum. Bukan karena lebih maju dan lebih modern, melainkan karena makin panasnya bumi yang menghendaki peniadaan sang angkot. Harusnya para penduduk lebih sadar akan hal ini, tapi justru sebaliknya. Justru kendaraan roda empat yang masih menyisakan empat kursi itu semakin menjamur, menggunung. Bumi semakin sakit, tak mampu lagi
menghasilkan padi berkualitas. Hingga memaksa kita mengimpor dari luar. Penelitian demi penelitian mulai digalakan untuk menemukan fasilitas ramah lingkungan. Tapi justru hal ini semakin tidak adil. Pihak yang kurang mampu merasa dirugikan. Yap, mereka tak bisa ikut menikmati fasilitas-fasilitas tersebut, karena alat-alat ramah lingkungan yang dimaksud itu harganya mahal. Yah, tidak terasa ternyata kita sudah memasuki abad 21 teman. Semoga kita tidak terlalu egois, ingin sejahtera tanpa usaha. Semoga kita semua cukup rendah hati, sadar akan kekurangan dan kelemahan diri masing-masing. Demikianlah, sepenggal pengetahuan baru untuk kita semua. Salam sejahtera untuk kita semua









by: lia azzah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar